Faktor
apa yang dibutuhkan Koperasi dan UKM untuk berkembang ?
Jawaban :
Perkembangan usaha koperasi
merupakan suatu ukuran untuk menjadikan badan usaha menjadi besar dan maju.
Begitu juga dengan badan usaha koperasi yang mempunyai tujuan untuk memenuhi
kesejahteraan anggota dan mengembangkan usahanya.
Didalam Undang-Undang RI No. 25
tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 43 lapangan usaha koperasi ditetapkan
sebagai berikut :
- Usaha koperasi adalah usaha
yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan
kesejahteraan anggota.
- Kelebihan kemampuan
pelayanan koperasi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang
bukan anggota koperasi.
- Koperasi menjalankan
kegiatan usaha dan berperan utama disegala bidang kehidupan ekonomi rakyat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
perkembangan usaha koperasi itu didasarkan pada peran aktif anggota didalam
koperasi bukan hanya bertumpu kepada pengurus, serta perkembangan usaha
koperasi juga dipengaruhi peranan pemerintah dan juga masyarakat baik sebagai
anggota koperasi ataupun sebagai anggota masyarakat yang berada dalam ruang
lingkup koperasi tersebut.
Faktor
yang mempengaruhi Perkembangan Usaha Koperasi
Sangat penting bagi koperasi untuk
mengetahui dan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha
koperasi. Dan apabila koperasi dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangannya maka koperasi dapat membenahi diri untuk selalu meningkatkan
kualitas dan kinerjanya dengan baik agar koperasi dapat selalu berkembang.
Kenyataan saat ini menunjukkan
bahwa secara lembaga koperasi belum memiliki kemampuan untuk menjalankan fungsi
dan perananya secara efektif dalam menciptakan kemakmuran bersama seperti yang
dicita-citakan oleh founding fathers negara ini. Hal ini memang memerlukan
waktu yang panjang dan tekat serta komitmen penyelenggara negara.
Menurut
Soedirman (2006 : 2), menyebutkan permasalahan yang merupakan
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha koperasi yang meliputi
faktor internal dan faktor eksternal.
1.
Faktor Internal
antara lain
sebagai berikut :
a.
Partisipasi Angggota,
Partisipasi
merupakan faktor penting dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan suatu
organisasi. Melalui partisipasi segala aspek yang berhubungan dengan
pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan direalisasikan.
Jadi dapat
dijelaskan bahwa penting bagi anggota untuk berperan aktif pada setiap kegiatan
yang dijalankan di koperasi, karena maju mundurnya koperasi ditentukan pada
partisipasi anggota. Dan koperasi harus memberikan layanan yang memadai dalam
setiap kegiatan yang dilaksanakan, serta memberikan informasi, kontribusi
permodalan, menentukan program-program yang harus dilaksanakan pihak manajemen
dan mengawasi jalannya koperasi. Agar anggota lebih memilih koperasi dari pada
badan usaha lainnya.
b.
Solidaritas Antar Anggota Koperasi
Berkoperasi
juga dimaknai sebagai upaya membangun ikatan solidaritas antar anggota, karena
dengan ikatan ekonomi, ikatan solidaritas bisa dibangun secara lebih kongkrit.
Ikatan solidaritas ini pada kenyataannya juga bisa dikembangkan untuk meraih
tujuan gerakan yang lebih besar.
(Soedirman
, 2006: 4)
Dapat
disimpulkan bahwa dengan adanya Solidaritas yang kuat antar anggota koperasi
dapat menjadi suatu kekuatan didalam mencapai tujuan koperasi.
c. Pengurus
Koperasi Yang Juga Tokoh Masyarakat
Pengurus
koperasi yang juga tokoh dalam masyarakat sehingga rangkap jabatan ini
menimbulkan fokus perhatian terhadap pengelolaan koperasi berkurang sehingga
kurang menyadari adanya perubahan lingkungan.
(Sonny
Sumarsono, 2003:124)
Dapat
disimpulkan bahwa dengan adanya rangkap jabatan yang dimiliki oleh pengurus
koperasi menyebabkan kurang profesionalismenya pengurus dalam mengelola
koperasi.
d. Skala
Usaha
Skala usaha
yang belum layak, karena kemampuan pemasaran yang masih terbatas pada beberapa
jenis komoditi, dan belum terbinanya jaringan dan mata rantai pemasaran prduk
koperasi secara terpadu menyebabkan koperasi sulit untuk berkembang.
(Sonny
Sumarsono, 2003:124)
Dapat
disimpulkan bahwa dengan skala usaha yang kecil yang dilaksanakan oleh koperasi
menyebabkan koperasi sulit untuk berkembang.
e.
Perkembangan Modal
Perkembangan
modal dalam koperasi sangat mempengaruhi perkembangan usaha koperasi karena
dengan modal yang cukup besar koperasi dapat mengembangkan usahanya yang lebih
banyak lagi. menyatakan bahwa apabila koperasi ingin mengembangkan usahanya
kepasar global maka koperasi membutuhkan modal yang banyak, karena di pasar
global terdapat resiko bisnis yang cukup tinggi.
Bahwa
kebanyakkan koperasi belum mampu menggalang pemupukan modal dari anggota
koperasi sendiri selain dari iuran pokok dan iuran wajib anggota. Tidak jarang
bahwa iuran wajib bulanan masih kurang lancar dilakukan. Penggalangan dana dari
dana pribadi anggota yang disimpan di dalam bentuk simpanan sukarela masih
sulit diharapkan. Hal ini tidak lain karena masih kurangnya keyakinan anggota
bahwa dengan cara bersama-sama membesarkan modal koperasi justru anggota akan
menikmati manfaat koperasi yang lebih besar.
f.
Ketrampilan Manajerial
Menurut
Soedirman (2006 : 3) bahwa hal ini sebenarnya saling berkaitan dengan kualitas
sumber daya insani dan masih kurangnya pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan
oleh koperasi yang bersangkutan.
Bahwasannya
ketrampilan manajerial di koperasi sangat penting karena organisasi yang baik
adalah organisasi yang memiliki manajemen yang baik koperasi tidak akan
berkembang tanpa fungsi pengaturan yang terarah. Dan dalam perencanaan program
kerja koperasi harus mampu diterjemahkan oleh tim manajemen berdasarkan
kesepakatan di dalam rapat anggota tahunan (RAT).
g. Jaringan
Pasar
Jaringan
pasar merupakan suatu tempat untuk mencari pangsa pasar yang lebih luas agar
dapat memperoleh kentungan yang lebih besar. Bahwa Pelayanan koperasi umumnya
terfokus pada internal koperasi yang belum terbentuk jaringan antar koperasi.
Koperasi akan lebih berdaya saing jika koperasi mampu membentuk jaringan usaha.
Melalui jaringan yang kuat, koperasi akan mampu berkiprah di pasar global
dengan meningkatkan mutu pelayanan.
(Soedirman,
2006 : 3)
Dengan
demikian dapat dijelaskan bahwa jaringan adalah suatu faktor pendukung yang
mempunyai kekuatan yang menentukan dalam melaksanakan usaha ekonomi dan program
lainnya. Karena dengan adanya jaringan yang kuat dalam suatu lembaga akan mampu
bertahan dan berkembang dalam jangka panjang dan lebih mampu mengantisipasi
goncangan yang mungkin terjadi dalam dunia usaha. Jadi koperasi harus selalu
mengikuti perkembangan teknologi dan penguasaan informasi.
h. Jumlah
dan Kualitas Sumber Daya Manusia Para Pengurus dan Manajer
Menyatakan
bahwa jumlah dan kualitas sumber daya manusia para pengurus dan manajer.,
koperasi umumnya dikelola oleh tim manajemen dengan status pendidikan yang
tidak begitu tinggi, sehingga kemampuan manajerialnya juga kurang
memadai.Apalagi pelatihan esbagai media penambah wawasan dan kemampuan
manajerialnya belum tersedia secara optimal
( Soedirman
, 2006 : 3)
Jadi
kualitas sumber daya koperasi merupakan suatu hal penting dalam perkembangan
koperasi secara keseluruhan. Peningkatan manfaat ekonomi yang dirasakan anggota
berawal dari meningkatnya pemahaman anggota terhadap hakekat dan manfaat
koperasi bagi mereka.
i.
Pemilikan dan Pemafaatan Perangkat Teknologi Produksi dan Informasi
Bahwa
Pemilikan dan pemafaatan perangkat teknologi produksi dan informasi yang belum
memadai. Pada umumnya koperasi masih belum memiliki akses terhadap alat-alat
komunikasi modern seperti jaringan internet. Banyak koperasi yang masih
menggunakan mesin ketik sebagai piranti manajemennya sehingga cukup lamban
dalam memberikan berbagai pelayanan kepada anggota.
(Soedirman
, 2006 : 4)
Jadi
koperasi harus lebih tanggap dan lebih cepat dalam memperoleh
informasi-informasi agar tidak tertinggal dengan badan usaha lain, karena untuk
memenuhi keinginan anggotanya dan masyarakat koperasi harus selalu mengikuti
perkembangan zaman.
j. Sistem
manejemen
Sistem
manejemen yang baik adalah faktor yang paling penting untuk suksesnya koperasi.
Dalam menerapkan manejemen, pengurus mempunyai tanggung jawab untuk merumuskan
kebijaksanaan, menyetujui tanggung jawab untuk merumuskan kebijaksanaan,
menyetujui rencana dan program, melimpahkan wewenang kepada manajer. (Sonny
Sumarsono, 2003:124)
Jadi dapat
disimpulkan bahwa dengan manejemen yang baik akan dapat membuat koperasi
berkembang menjadi lebih baik.
k. Kinerja
Pengurus
Pengurus
dalam koperasi mempunyai kedudukan yang sangat menentukan bagi keberhasilan
koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Pengurus koperasi
dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Oleh karena itu
kinerja pengurus mempunyai kedudukan yang menentukan keberhasilan koperasi. (
Sonny Sumarsono, 2003:124)
Jadi dapat
disimpulkan bahwa dengan pengurus yang memiliki kompetensi yang baik akan dapat
membuat koperasi berkembang menjadi lebih baik.
2.
Faktor eksternal
yang
mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan koperasi antara lain :
a. Komitmen
pemerintah untuk menempatkan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional.
Kesenjangan
yang terjadi dalam struktur ekonomi nasional mencerminkan tidak proposionalnya
kebijakan pemerintah di dalam mengembangkan para pelaku ekonomi secara
nasional. Hal ini ditunjukkan dengan dikuasainya sebagian besar asset usaha
nasional oleh sebagian kecil kelompok usaha besar. ( Soedirman , 2006 : 2)
Jadi dengan
adanya kebijakan pemerintah disini koperasi masih dapat perhatian yang kecil.
Sedangkan UKM ataupun koperasi memberikan omzet yang cukup besar dibanding
dengan usaha swasta.
b. Sistem
prasarana, pelayanan, pendidikan dan penyuluhan.
Pengetahuan
anggota koperasi terhadap makna dan hakekat koperasi, manfaat koperasi, hak dan
kewajiban anggota di dalam berkoperasi belum sepenuhnya dapat dikatakan baik.
Pelatihan dan penyuluhan anggota untuk meningkatkan kualitas sumber daya insani
anggota, meningkatkan kemampuan manajerial.
(Soedirman,
2006 : 2)
Dapat
disimpulkan bahwa adanya kualitas dan ketrampilan yang dimiliki anggota
koperasi itu sangat penting. Karena dengan meningkatkan ketrampilan dapat
menghasilkan produk yang berdaya saing dan dapat memajukan koperasi. Sedangkan
sekarang ini sebagian besar seorang anggota koperasi tidak mengetahui mengapa
menjadi anggota koperasi. Dengan demikian memberikan pendidikan dan penyuluhan
pada anggota sangat penting.
c. Iklim
pendukung perkembangan koperasi
Menurut
Sonny Sumarsono (2003:124) Suasana (iklim) untuk suburnya pertumbuhan koperasi
tidak dapat datang begitu saja. Untuk itu pemerintah berusaha menciptakan
suasana yang dapat mendorong pertumbuhan koperasi dengan cara mengadakan
koordinasi-koordinasi. Dengan koordinasi-koordinasi tersebut dimaksudkan agar
berbagai pihak yang ada sangkut pautnya dengan pertumbuhan koperasi dapat
dihasilkan pandangannya.
d.
Dicabutnya Fasilitas Tertentu Oleh Pemerintah
Menurut
soedirman (2006 : 2) Koperasi berkembang mengikuti perkembangan fasilitas yang
diberikan oleh pemerintah, sehingga seakan-akan koperasi adalah organisasi yang
sekedar menjalankan program-program pemerintah. Berbagai peluang usaha koperasi
harus diakui belum secara optimal dapat dimanfaatkan oleh koperasi. Bahkan
organisasi DEKOPIN yang diharapkan menjadi corong koperasi yang memperjuangkan
aspirasi koperasi dan melaksanakan berbagai pelatihan.
Dicabutnya
fasilitas-fasilitas tertentu koperasi oleh pemerintah akibatnya koperasi tidak
dapat lagi menjalankan usahanya dengan baik, misalnya usaha penyaluran pupuk
yang pada waktu yang lalu disalurkan oleh koperasi melalui koperta sekarang
tidak lagi sehingga koperasi terpaksa mencari sendiri ke Dolog.
e. Tingkat
harga
Menurut
Sonny Sumarsono (2003:124) Tingkat harga yang selalu berubah (naik) menyebabkan
pendapatan penjualan sekarang tidak dapat dimanfaatkan untuk meneruskan usaha,
justru menciutkan usaha.
Permasalahan
diatas adalah merupakan faktor ancaman dan kelemahan koperasi baik internal dan
eksternal. Berbagai kendala dan tantangan tersebut menyebabkan koperasi belum
mampu berfungsi dan berperan sesuai harapan. Berbagai peraturan, kebijakan dan
kesempatan atau peluang yang tersedia bagi koperasi belum dimanfaatkan oleh
koperasi bagi kepentingan anggota dan masyarakat lingkungannya.
REFERENSI
: